NAMA : APRILLA JUWITA UTAMA
NIM : 321300068
KELAS : B PAGI
SEMESTER : IV(empat)
Mata kuliah : E-learning
NIM : 321300068
KELAS : B PAGI
SEMESTER : IV(empat)
Mata kuliah : E-learning
HUKUM OHM
A.
Tujuan Pembelajaran
1. Mendefinisikan Hukum ohm
2. Memahami
contoh kasus dalam hukum ohm.
3. Menentukan kuat arus,Tegangan dan Hambatan dari
persamaan hukum ohm.
B.
Dasar Teori
1. Hukum Ohm
Dalam teknik listrik banyak sekali yang harus di
perhatikan salah satunya adalah hukum-hukum tentang listrik di antaranya adalah
hokum ohm , untuk itu dalam makalah ini akan di jelaskan ,agar dalam pengukuran
arus listrik tidak terjadi kesalahan .
HUKUM OHM (Ω) adalah suatu
pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu
berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda
penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan
polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini
tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah
"hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan
menjadi persamaan seperti dibawah ini :
V = I x R
I = V / R
R = V / I
Dimana: :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))
Dimana I adalah arus listrik yang
mengalir pada suatu penghantar dalam satuanAmpere, V adalah tegangan listrik yang
terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt, dan R adalah nilai hambatan listrik (resistansi)
yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm,
seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah
paper yang berjudul The Galvanic
Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.
Dalam mengukut arus, hambatan , dan sebagainya sudah ada
alat untuk mengukur, tapi dalam pengunaan lat harus ada dasar teori dan praktek
untuk mendapatkan hasil atau mengetahui besarnya arus dalam konstruksi listrik.
Maka dari itu mahasiswa di berikan mata kuliah teknik
dasar listrik agar mahasiswa tidak asal memasukan data pengukuran karena dalam
alat pengukuran yang sudah ada yaitu multimeter nilai yang sudah
tertera pada saat mengukur bukanlah nilai sebenarnya karena
hasil pengukuran alat tersebut belum diketahui arus sebenarnya.
Untuk itu dalam pengukuran arus,tegangan ,dan hambatan
harus menggunakan sistematis dengan menggunakan hokum Ohm
Dalam aplikasinya, Kita
dapat menggunakan Teori Hukum Ohm dalam Rangkaian Elektronika untuk
memperkecilkan Arus listrik, Memperkecil Tegangan dan juga dapat memperoleh
Nilai Hambatan (Resistansi) yang kita inginkan.
Hal yang perlu diingat
dalam perhitungan rumus Hukum Ohm, satuan unit yang dipakai adalah Volt, Ampere
dan Ohm. Jika kita menggunakan unit lainnya seperti milivolt, kilovolt,
miliampere, megaohm ataupun kiloohm, maka kita perlu melakukan konversi ke unit
Volt, Ampere dan Ohm terlebih dahulu untuk mempermudahkan perhitungan dan juga
untuk mendapatkan hasil yang benar.
2.
Contoh
Kasus dalam Praktikum Hukum Ohm
Gejala kelistrikan ditimbulkan oleh aliran muatan listrik antara dua titik. Semua alat listrik yang setiap hari kita gunakan merupakan susunan komponen-komponen listrik yang membentuk jalur tertutup yang disebut
Gejala kelistrikan ditimbulkan oleh aliran muatan listrik antara dua titik. Semua alat listrik yang setiap hari kita gunakan merupakan susunan komponen-komponen listrik yang membentuk jalur tertutup yang disebut
Dalam pengukuran
kelistrikan dapat d hitung secara sistematis
V = R I
R merupakan
faktor pembanding yang besarnya tetap untuk suatu penghantar (pada suhu
tertentu). Faktor pembanding ini dinamakan hambatan suatu penghantar.
Dalam suatu hambatan juga di
pengaruhi factor-faktor
u Panjang kawat penghantar ( l )
Semakin
panjang kawat semakin besar besar pula nilai hambatannya.
u Luas penampang kawat penghantar (A)
Semakin
besar penampang penghantar, semakin kecil nilai hambatannya.
u Hambat jenis kawat penghantar ( ρ )
Semakin
besar hambat jenis penghantar, semakin besar nilai hambatannya.
Kita
telah mengenal tiga besaran dalam listrik dinamik, yakni kuat arus listrik,
tegangan, dan hambatan, atau I, V, dan R. dan seorang penemu telah merumuskan
yaitu George Simon Ohm (1789-1854) merumuskan hubungan antara kuat arus
listrik (I), hambatan (R) dan beda potensial
(V) yang kemudian dikenal dengan hukum Ohm yang penurunannya sebagai
berikut :
• pandanglah
sebuah kawat konduktor dengan panjang l dan luas penampang A
karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan kecepatan Vd dengan waktu
1 detik maka :
3. Menghitung Arus Listrik (I)
I.
Rumus yang dapat kita
gunakan untuk menghitung Arus Listrik adalah I = V/ R
Contoh Kasus :
Setting DC Generator atau Power Supply untuk menghasilkan Output Tegangan
10V, kemudian atur Nilai Potensiometer ke 10 Ohm. Berapakah nilai Arus Listrik
(I) ?
Masukan nilai Tegangan
yaitu 10V dan Nilai Resistansi dari Potensiometer yaitu 10 Ohm ke dalam Rumus
Hukum Ohm seperti dibawah ini :
I = V / R
I = 10 / 10
I = 1 Ampere
Maka hasilnya adalah 1 Ampere.
II.
Menghitung
Tegangan (V)
Rumus yang akan kita
gunakan untuk menghitung Tegangan atau Beda Potensial adalah V = I x R.Contoh
Kasus :
Atur nilai resistansi
atau hambatan (R) Potensiometer ke 500 Ohm, kemudian atur DC Generator (Power
supply) hingga mendapatkan Arus Listrik (I) 10mA. Berapakah Tegangannya (V) ?
Konversikan dulu unit
Arus Listrik (I) yang masih satu miliAmpere menjadi satuan unit Ampere yaitu :
10mA = 0.01 Ampere. Masukan nilai Resistansi Potensiometer 500 Ohm dan nilai
Arus Listrik 0.01 Ampere ke Rumus Hukum Ohm seperti dibawah ini :
V = I x R
V = 0.01 x 500
V = 5 Volt
Maka nilainya adalah
5Volt.
Menghitung Resistansi / Hambatan (R)
III.
Rumus
yang akan kita gunakan untuk menghitung Nilai Resistansi adalah R = V / I
Contoh Kasus :
Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) adalah
12V dan nilai Arus Listrik (I) di Amperemeter adalah 0.5A. Berapakah nilai
Resistansi pada Potensiometer ?
Masukan nilai Tegangan 12V dan Arus Listrik 0.5A
kedalam Rumus Ohm seperti dibawah ini :
R = V / I
R = 12 /0.5
R = 24 Ohm
Maka nilai Resistansinya adalah 24 Ohm
Postingan anda cukup bermanfaat untuk pembelajaran anak SMA dan umum. Dan lebih tepatnya guna meningkatkan pengetahuan lebih mendalam lagi tentang listrik.
BalasHapusPosting anda sdah bgus dan contoh-contoh soalnya akan membantu dalam pengisian soal mengenai Hukum Ohm terutama bagi anak SMP dan SMA.
BalasHapusmateri yang dipaparkan sudah bagus sehingga memudahkan para pembaca memahami apa itu hukum OHM, dan disitu anda sudah menjelaskan dan memberikan beberapa contoh kasus dalam hukum OHM
BalasHapusPostingannya bagus dan tidak menggunakan kata yang asing sehingga memudahkan siswa siswi memahami materi.
BalasHapusPostingannya bagus dan tidak menggunakan kata yang asing sehingga memudahkan siswa siswi memahami materi.
BalasHapuspostingannya sangat bagus dan bermanfaat
BalasHapusass.. postingan materinya sudah bagus dan sangat bermanfaat bagi yg mmbutuhkn dan di lengkapi dg contoh soal nya ,, terima kasih
BalasHapusmaterinya sudah bagus dan menambah pengetahuan saya tentang hukum ohm.
BalasHapusass,, materi nya bagus dan lengkap,, d tunggu postingan selanjutnya, terimakasih
BalasHapuswiss sangat membantu sekali postingannya sehingga saya paham tetntang hukum ohm lanjut ahahay
BalasHapuspostingan saudari sdh cukup baik ya, alangkah baiknya sertakan simulasi dan hasil keterbacaan multimeter terhadap tegangan, arus dan hambatan. dengan demikian, itu akan memperjelas lagi mengenai apa itu hukum Ohm kepada pembaca.
BalasHapuskeren postinganya lanjutkan....comeent back ya di sabar92.wordpress.com ditugas uas ok
BalasHapuspostingannya bagus dan sangat membantu dalam pembelajaran, sedikit saran dari saya, referensinya di tambahkan ya :). terima kasih
BalasHapusselamat malam...
BalasHapuspostingan anda sudah bagus dan cukup lengkap..
sekedar saran dari tujuan, kesimpulan dan sumber referensinya ditampilkan...
Postingannya sangat bagus dan sangat membantu , materi hukum ohm nya sudah di jabarkan dengan lengkap dan baik.
BalasHapusTrimaksih ini sangat membantu saya memahami materi hukum ohm lebih dalam. Materi jelas dan menarik. Sukses postingan selanjutnya!
BalasHapusPostingan anda cukup bermanfaat untuk pembelajaran anak SMA dan umum. Dan lebih tepatnya guna meningkatkan pengetahuan lebih mendalam lagi tentang listrik
BalasHapusTrimaksih ini sangat membantu saya memahami materi hukum ohm lebih dalam. Materi jelas dan menarik. Sukses postingan selanjutnya
materi nya bagus dan lengkap,, d tunggu postingan selanjutnya, terimakasi
BOLEHLAH BOLEHLAH KATA JARJIT
BalasHapusPostingannya sangat menarik dan dilengkapi dengan contoh soal.. keren!!
BalasHapuspostingannya sangat bermanfaat, di tunggu postingan berikutnya mbak
BalasHapuspostingannya sangat bangus, bermanfaat bagi siswa maupun seorang guru, dan meterinya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ditunggu postingan yang selanjutnya.
BalasHapuspostingan bahan ajarnya sudah sangat lengkap , tampilan blognya juga sangat menarik dan lucu sehingga memacu minat untuk membaca materinya. Bermanfaat sekali ya. Terima Kasih
BalasHapusPostingan nya sangat bermanfaat bagi pembaca..
BalasHapusditunggu postingan selanjutnya. Ditambakan referensinya mbak.
BalasHapusmenambah pengetahuan dan wawasan
BalasHapusterimakasih :)
Menurut saya, postingan materi yang sudah ada dapat menjawab tujuan dari pembelajaran yang ingin disampaikan. Tentunya hal ini dapat meningkatkan perkembangan belajar siswa mengenai materi ajar. Terimakasih.
BalasHapusPoatingannya sangat bermanfaa sehingga mudah dipahami dan dimengerti ,bisa dikembangkan lagi untuk postingan selanjutnya terima kasih :)
BalasHapusbahan ajarnya sudah sangat bagus dan sangat lengkap, materi yang dituliskan juga mudah untuk dipahami :)
BalasHapusPostingannya cukup menarik, karena materi yg di jabarkan lengkap bersama contoh rumus dan soal sehingga memudahkan para pembaca memahami ttg materi tersebut. Materi ini juga sangat bermanfaat bagi terpelajar yg gemar dngan pembelajaran Fisika. Terima kasih.
BalasHapus